Sabtu, 22 September 2012
Minggu Ini, Akan Muncul Bulan Purnama Raksasa
Bulan
akan membentuk purnama mulai 5 Mei di Amerika Serikat. Tapi, ukuran
penuh ini bukan dalam taraf biasa. Pekan ini waktunya bulan berada
paling dekat dengan bumi sehingga akan terjadi purnama terbesar.
Bulan akan berjarak 356.955 km dari planet kita. Pengamat langit akan mendapat suguhan spesial bulan yang lebih besar dan terang bernama supermoon.
Bulan besar ini tidak hanya bertepatan dengan waktu purnama, tapi berada pada jarak terdekat tahun ini. Menurut pakar meteorologi, Joe Rao, jarak bulan bervariasi sekitar 3 persen seperti dikutip dari laman Space.com. Ini terjadi karena orbit bulan tidak melingkar sempurna.
Purnama pada bulan ini lebih terang 16 persen dari rata-rata. Sebaliknya, pada 28 November, bulan purnama berada di lokasi terjauh. Pada malam itu bulan purnama terlihat sangat kecil dan redup.
Kendati bulan raksasa ini dapat mengejutkan Anda, tapi ilmuwan menyebutkan tidak ada ancaman yang datang. Perbedaan jarak sedikit tidak cukup menyebabkan gempa bumi atau efek pasang surut ekstrem yang berbahaya.
Kendati tidak mengancam, supermoon memiliki dampak. Pasang surut di penjuru dunia akan sangat tinggi dan rendah. Pada momen terdekat ini, gaya pasang surut lebih kuat 42 persen dibanding puncak terjauh dua minggu lagi.
Untuk dapat menyaksikan supermoon akhir pekan ini, lihatlah setelah bulan timbul atau sebelum tenggelam. Saat bulan berdekatan dengan cakrawala. Untuk membandingkan ukuran, Anda bisa melihat bulan di balik gedung atau pohon. Posisi pengamatan ini akan menghasilkan ilusi optik yang membuat bulan tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Supermoon terakhir terjadi pada Maret 2011. Tahun lalu langit di penjuru Indonesia dapat menikmati fenomena lunar perigee ini. Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar merupakan kota-kota besar yang melaporkan keindahan supermoon di langitnya. Klik di sini untuk melihat supermoon pada 2011 lalu di Jakarta.
Bulan akan berjarak 356.955 km dari planet kita. Pengamat langit akan mendapat suguhan spesial bulan yang lebih besar dan terang bernama supermoon.
Bulan besar ini tidak hanya bertepatan dengan waktu purnama, tapi berada pada jarak terdekat tahun ini. Menurut pakar meteorologi, Joe Rao, jarak bulan bervariasi sekitar 3 persen seperti dikutip dari laman Space.com. Ini terjadi karena orbit bulan tidak melingkar sempurna.
Purnama pada bulan ini lebih terang 16 persen dari rata-rata. Sebaliknya, pada 28 November, bulan purnama berada di lokasi terjauh. Pada malam itu bulan purnama terlihat sangat kecil dan redup.
Kendati bulan raksasa ini dapat mengejutkan Anda, tapi ilmuwan menyebutkan tidak ada ancaman yang datang. Perbedaan jarak sedikit tidak cukup menyebabkan gempa bumi atau efek pasang surut ekstrem yang berbahaya.
Kendati tidak mengancam, supermoon memiliki dampak. Pasang surut di penjuru dunia akan sangat tinggi dan rendah. Pada momen terdekat ini, gaya pasang surut lebih kuat 42 persen dibanding puncak terjauh dua minggu lagi.
Untuk dapat menyaksikan supermoon akhir pekan ini, lihatlah setelah bulan timbul atau sebelum tenggelam. Saat bulan berdekatan dengan cakrawala. Untuk membandingkan ukuran, Anda bisa melihat bulan di balik gedung atau pohon. Posisi pengamatan ini akan menghasilkan ilusi optik yang membuat bulan tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Supermoon terakhir terjadi pada Maret 2011. Tahun lalu langit di penjuru Indonesia dapat menikmati fenomena lunar perigee ini. Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar merupakan kota-kota besar yang melaporkan keindahan supermoon di langitnya. Klik di sini untuk melihat supermoon pada 2011 lalu di Jakarta.
Author: Ach. Anshori
Ach. Anshori is a founder and author of Uniteds19. I also a student, blogger, dreamer, planner, and United's loyal supporter from Indonesia. Read More →
Related Posts:
Informasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: