Selasa, 26 Juni 2012
Misteri Fosil Penyu dan Batu Karang di Gua Batu Cermin NTT
Sebuah
gua di Kampung Wae Kesambi, Flores Barat memiliki keanehan menarik,
Masalahnya, di dalam gua yang notabene berada di darat, ada fosil penyu
dan juga batu karang. Kenapa begitu ya?
Gua Batu Cermin berada
di Kampung Wae Kesambi, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat,
Flores Barat, NTT. Letaknya 2,5 km dari Labuan Bajo. Di dalam gua yang
pertama kali ditemukan tahun 1951 ini tersimpan sebuah misteri.
Bayangkan
saja, ada fosil penyu menempel di dinding gua. Yang tak kalah aneh
adalah, ada juga batu karang di salah satu gugusan batu yang ada di
sana. Apakah mungkin kawasan ini berada di bawah air pada zaman dahulu?
Ternyata,
pertanyaan ini juga sama-sama diutarakan oleh ranger setempat yang
bernama Evan. Ia juga berasumsi bahwa mungkin, beratus bahkan beribu
tahun yang lalu, kawasan ini masih terendam air dan masih jadi bagian
dari lautan.
Memang tidak ada bukti atau data yang kuat untuk
membuktikan asumsi dari keanehan ini. Namun jika Anda penasaran, bisa
langsung lihat sendiri fosil dan batu karang di sini. Ranger yang jadi
pemandu akan menunjukkan di mana Anda bisa melihat batu karang dan
fosil tersebut.
Di
luar itu, Gua Batu Cermin juga memiliki anomali yang cukup unik. Batu
yang ada di sini masih mengandung garam. Jika Anda cukup tertantang dan
memiliki rasa penasaran yang berlebih, bisa mencoba merasakan
batu-batu di sini.
Tapi, tidak semua batu akan terasa asin. Hanya
batu yang berkilau saja yang asin. Karena kilau itu berasal dari garam
yang dikandung batu tersebut.
Ada yang harus diperhatikan saat
mengeksplorasi batu-batu berkilau. Karena sebenarnya, batu ini
memiliki sifat seperti makhluk hidup yaitu bertumbuh. Kala air mengalir
melalui batu-batu itu, mereka semakin menebal dan berkilau. Kilau ini
akan menghilang jika bersentuhan dengan tangan manusia terlalu lama
atau sering.
Jadi demi menjaga objek wisata ini, ada baiknya Anda
menjaga tangan agar tidak terlalu jahil. Perhatikan juga langkah Anda.
Berhati-hatilah, agar tidak tertubruk batu. Selain berbahaya, tidak
hati-hati saat berada di sini juga bisa merusak ekosistem yang sudah
tercipta baik di sini.
Author: Ach. Anshori
Ach. Anshori is a founder and author of Uniteds19. I also a student, blogger, dreamer, planner, and United's loyal supporter from Indonesia. Read More →
Related Posts:
Misteri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: