Selasa, 04 September 2012
Amerika Puji Indonesia Soal Laut China Selatan
Permasalahan itu sempat membuat pusing negara-negara ASEAN.
Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat, Hillary Clinton, mendesak negara-negara Asia Tenggara
untuk menyelesaikan konflik Laut China Selatan dengan tanpa kekerasan.
Menurutnya, adalah kepentingan nasional AS dan negara lainnya untuk memastikan perairan ini aman dan damai.
Dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin 3 September 2012, Clinton mengatakan bahwa wilayah Laut China Selatan merupakan wilayah penting bagi pelayaran internasional. Dia menegaskan, AS tidak memihak siapapun dalam sengketa di perairan ini.
Namun, ujarnya, AS menjunjung tinggi perjanjian internasional yang menjamin keamanan di wilayah paling dipersengketakan di seluruh dunia tersebut.
Dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin 3 September 2012, Clinton mengatakan bahwa wilayah Laut China Selatan merupakan wilayah penting bagi pelayaran internasional. Dia menegaskan, AS tidak memihak siapapun dalam sengketa di perairan ini.
Namun, ujarnya, AS menjunjung tinggi perjanjian internasional yang menjamin keamanan di wilayah paling dipersengketakan di seluruh dunia tersebut.
"AS tidak ambil posisi di
antara negara-negara pengklaim. Kami punya kepentingan nasional untuk
menjamin perdamaian dunia, dan memastikan keamanan perairan ini
berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) dan kebebasan pelayaran di
Laut China Selatan," kata Clinton.
Dalam kesempatan itu, Clinton memuji peran Indonesia, khususnya Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang memastikan pesatuan ASEAN tetap terjaga. Karena menurut dia, persatuan Asia Tenggara adalah yang utama.
"Kami yakin, negara-negara Asia Tenggara harus berkolaborasi untuk mengatasi sengketa ini tanpa adanya ancaman, intimidasi dan penggunaan kekuatan militer," tegas Clinton.
Permasalahan Laut China Selatan sempat membuat pusing negara-negara ASEAN pada KTT lalu di Kamboja. Untuk pertama kalinya, komunike tidak terwujud lantaran tidak ada satu suara soal sikap ASEAN terhadap China yang dinilai agresif di Laut China Selatan.
Berkat shuttle diplomacy yang dilakukan Natalegawa, negara-negara ASEAN menyepakati enam poin prinsip di perairan tersebut, salah satunya adalah implementasi Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) tahun 2002.
Natalegawa menegaskan, aturan DoC dan Code of Conduct (CoC) di Laut China selatan tidak bertujuan untuk merusak diplomasi antar negara ASEAN. Tapi justru memperkuat kedudukan ASEAN di perairan itu. "ASEAN punya peran penting untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut," kata Natalegawa.
Dalam kesempatan itu, Clinton memuji peran Indonesia, khususnya Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang memastikan pesatuan ASEAN tetap terjaga. Karena menurut dia, persatuan Asia Tenggara adalah yang utama.
"Kami yakin, negara-negara Asia Tenggara harus berkolaborasi untuk mengatasi sengketa ini tanpa adanya ancaman, intimidasi dan penggunaan kekuatan militer," tegas Clinton.
Permasalahan Laut China Selatan sempat membuat pusing negara-negara ASEAN pada KTT lalu di Kamboja. Untuk pertama kalinya, komunike tidak terwujud lantaran tidak ada satu suara soal sikap ASEAN terhadap China yang dinilai agresif di Laut China Selatan.
Berkat shuttle diplomacy yang dilakukan Natalegawa, negara-negara ASEAN menyepakati enam poin prinsip di perairan tersebut, salah satunya adalah implementasi Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) tahun 2002.
Natalegawa menegaskan, aturan DoC dan Code of Conduct (CoC) di Laut China selatan tidak bertujuan untuk merusak diplomasi antar negara ASEAN. Tapi justru memperkuat kedudukan ASEAN di perairan itu. "ASEAN punya peran penting untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut," kata Natalegawa.
Author: Ach. Anshori
Ach. Anshori is a founder and author of Uniteds19. I also a student, blogger, dreamer, planner, and United's loyal supporter from Indonesia. Read More →
Related Posts:
Informasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: