Selasa, 09 Oktober 2012
Rooney, dari 'False 9' Hingga Bek Kanan
Ketika
Robin van Persie dan Shinji Kagawa hijrah ke Manchester United, banyak
orang bertanya-tanya: "Di mana peran Wayne Rooney nantinya?"
Baik Kagawa dan Van Persie sejatinya sama-sama mewakili kualitas yang dimiliki Rooney: Kagawa dengan keahlian memerankan "false 9", sementara Van Persie dengan naluri golnya yang mengerikan. Melihat fakta tersebut, peran Rooney jelas menjadi tanda tanya.
Akan tetapi, Minggu (07/10/2012) tadi malam, ketika Red Devilsmengandaskan Newcastle di St. James Park, Rooney menegaskan bahwa dirinya masihlah pemain yang telah mencetak 182 gol dari 370 partai bersama MU, sekaligus pemain yang pernah menyingkirkan Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez di Old Trafford.
Dengan skema 4-2-3-1 yang digunakan Alex Ferguson, Rooney diberi beban untuk memainkan "standar ganda": sebagai "false 9" dan advanced playmaker (pemain "nomor 10") sekaligus. Sementara Kagawa diplot sebagai inside forward di sisi kiri, lalu van Persie tetap menjadi goal getter di depan sendirian. Hasilnya: MU menang 3-0.
Sebelum pertandingan ini, Fergie sejatinya telah melakukan berbagai eksperimen taktik sejak Rooney sembuh dari cedera beberapa minggu lalu. Dari mulai 4-4-2 konvensional dengan dua flank di kedua sisi, 4-3-3 yang memanfaatkan lebar lapangan, sampai 4-2-1-3 yang menghasilkan kekalahan pertama MU musim ini oleh Everton.
Dari sekian skema yang pernah dijadikan eksperimen Fergie tersebut, jelas terlihat bahwa 4-2-3-1 yang menjadi skema paling tepat untuk mengakomodir peran ketiga bintang MU sekarang ini: Kagawa, Van Persie, dan Rooney.
Dalam 4-2-3-1, kemampuan Rooney lebih eksplosif lantaran ia diberi free role penuh yang membuat MU memiliki keuntungan lebih: bagus dalam membangun serangan, kuat dalam pertahanan karena Rooney jadi orang pertama di final third yang melakukan inisiatif merebut bola.
Kemampuan merebut bola itulah yang membuatnya sukses menyingkirkan Ronaldo dan Tevez. Terlepas dari performa impresif kedua pemain tersebut saat berseragam MU, Fergie jelas lebih memilih Rooney karena nyaris dapat menempati posisi apapun. Hal yang juga diamini Alan Shearer.
"Jika Anda menempatkannya sebagai bek kanan sekalipun, dia (Rooney) akan menjadi bek kanan terbaik. Pemain seperti dia menjadi berkah setiap pelatih."
Ya, kemampuan Rooney bersalin rupa di tiap posisi memang membuat dirinya bak seorang renegad yang brutal tetapi memberi rasa aman. Fergie jelas memahami hal tersebut.
Baik Kagawa dan Van Persie sejatinya sama-sama mewakili kualitas yang dimiliki Rooney: Kagawa dengan keahlian memerankan "false 9", sementara Van Persie dengan naluri golnya yang mengerikan. Melihat fakta tersebut, peran Rooney jelas menjadi tanda tanya.
Akan tetapi, Minggu (07/10/2012) tadi malam, ketika Red Devilsmengandaskan Newcastle di St. James Park, Rooney menegaskan bahwa dirinya masihlah pemain yang telah mencetak 182 gol dari 370 partai bersama MU, sekaligus pemain yang pernah menyingkirkan Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez di Old Trafford.
Dengan skema 4-2-3-1 yang digunakan Alex Ferguson, Rooney diberi beban untuk memainkan "standar ganda": sebagai "false 9" dan advanced playmaker (pemain "nomor 10") sekaligus. Sementara Kagawa diplot sebagai inside forward di sisi kiri, lalu van Persie tetap menjadi goal getter di depan sendirian. Hasilnya: MU menang 3-0.
Sebelum pertandingan ini, Fergie sejatinya telah melakukan berbagai eksperimen taktik sejak Rooney sembuh dari cedera beberapa minggu lalu. Dari mulai 4-4-2 konvensional dengan dua flank di kedua sisi, 4-3-3 yang memanfaatkan lebar lapangan, sampai 4-2-1-3 yang menghasilkan kekalahan pertama MU musim ini oleh Everton.
Dari sekian skema yang pernah dijadikan eksperimen Fergie tersebut, jelas terlihat bahwa 4-2-3-1 yang menjadi skema paling tepat untuk mengakomodir peran ketiga bintang MU sekarang ini: Kagawa, Van Persie, dan Rooney.
Dalam 4-2-3-1, kemampuan Rooney lebih eksplosif lantaran ia diberi free role penuh yang membuat MU memiliki keuntungan lebih: bagus dalam membangun serangan, kuat dalam pertahanan karena Rooney jadi orang pertama di final third yang melakukan inisiatif merebut bola.
Kemampuan merebut bola itulah yang membuatnya sukses menyingkirkan Ronaldo dan Tevez. Terlepas dari performa impresif kedua pemain tersebut saat berseragam MU, Fergie jelas lebih memilih Rooney karena nyaris dapat menempati posisi apapun. Hal yang juga diamini Alan Shearer.
"Jika Anda menempatkannya sebagai bek kanan sekalipun, dia (Rooney) akan menjadi bek kanan terbaik. Pemain seperti dia menjadi berkah setiap pelatih."
Ya, kemampuan Rooney bersalin rupa di tiap posisi memang membuat dirinya bak seorang renegad yang brutal tetapi memberi rasa aman. Fergie jelas memahami hal tersebut.
Author: Ach. Anshori
Ach. Anshori is a founder and author of Uniteds19. I also a student, blogger, dreamer, planner, and United's loyal supporter from Indonesia. Read More →
Related Posts:
Manchester United Sepak Bola
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: